Rabu, 02 Desember 2015

Guardian

I have one more guardian,
that is you, baby...
So grateful, there are so many people love me

I have one more people who guarantees me,
I have one more people who guides me,
that is you

I know, I know
I'm stupid, dumb, fool, and whatever you say, they say, he say 'bout me...
But I miss you

Ok,
I have said 'loving you is not a fault' indeed,
Sorry, but I realize today loving you is a big fault...

Selasa, 01 Desember 2015

Ikan Cantik

Sekarang aku berenang
Berenang dalam seember kesalahan
Ikannya cantik, airnya keruh

Getar bisik suara batin:

Hanyut?
Tidak, aku sudah mencoba untuk keluar,
tapi ikannya terlalu cantik...

Mati?
Belum, tapi akan menghilang
tapi ikannya terlalu cantik

Sekarang aku menangis
tapi aku tetap berenang
dalam arus, bersama arus

Keluarlah!
Tidak! Aku menikmati ini...
Ikannya terlalu cantik

Kau bodoh!
Ya, tapi ikannya terlalu CANTIK!!!

Kau amat sangat bodoh! Ikan itu bukan milikmu!
YA!!! AKU TAU!
Maka itu, diamlah...
Biar aku di sini untuk fana
menikmatinya...

Play Ring

Shit!
I lost my mind, we lost
Getting close and forced
We now are playing
With love and feeling
And flames
And lie
And die
And us

We are burned
In love, in lie, in affairs
We are fuckin' false!
In day, in room, in chat
We are playing with all rings
And bring, and drink, and ding ding ding

Selasa, 10 November 2015

CHICKENRITZ RECIPE

Hallo!
Duh, lihat food blogger di internet tuh, sangat menyenangkan yaa? Banyak yang memberi komentar dan tanggapan menunjukkan bahwa ya, tulisan blogger itu bagus. Kapan yaa saya bisa menjadi seperti mereka. (Padahal kalau update sangat malas!) Oke, langsung saja saya share resep saya ini. Pada dasarnya resep ini adalah ayam isi keju, namun saya mengkreasikannya sedemikian rupa agar lebih unik. Keponakan saya, yang waktu itu masih berumur tiga tahun, marah-marah sampai nangis gulung-gulung karena masakan ini habis. Lebay ya? Tapi percaya deh, resep ini memang wenak pol... So, let's get start it!

Bahan:
1/2 kg ayam dada (buang tulangnya)
2 siung bawang putih
1 1/2 sdt garam
1/2 sdt merica
2 sdt kecap raja rasa
5 keping biskuit RITZ dengan cream
1/2 box keju (lebih, boleeeh)
1 butir telur
3 sdm mayoneise
1 batang bawang prei (iris tipis untuk garnish)
minyak untuk menggoreng

Cara Membuat:

1. Filled daging ayam memanjang sesuai serat. Bumbui dengan bawang putih yang telah dihaluskan, garam, merica, dan raja rasa. Ratakan dan diamkan selama 15 menit.

Photo

2. Potong keju memanjang. Sesuai ukuran ayamnya yaa...
3. Pisahkan biskuit dari creamnya. Sisihkan creamnya. Hancurkan biskuit. (Boleh pakai food processor, kalau saya pakai plastik yang ditumbuk pakai rolling pin dari luar).
Photo

4. Letakkan keju ditengah daging ayam. Kemudian gulung. Kalau daging ayam tipis, menggulungnya akan mudah dan tidak mudah lepas dari gulungan.

5. Kocok lepas telur, baluri ayam dengan telur. Gulingkan dalam remahan biskuit. Kemudian goreng dalam minyak panas dan api kecil. **PASTIKAN MINYAK BENAR2 PANAS, API KECIL, DAN AYAM TERENDAM, hal ini membuat ayam tidak cepat gosong, dan matang merata sampai dalam).




6. Buat sausnya : Kocok cream keju dari biskuit dengan mayoneise menggunakan whisker. 



Dan TARRAAAA!!! Ittadakimasu!



Minggu, 08 November 2015

Nightfall Kiss - Chapter 4



"Non, teh nya sudah siap," suara Mbok Mei membangunkannya dari lamunan. "Iya, Mbok. Makasih," jawab Rose. Dengan berbekal laptop dan ponsel, Rose berjalan menuju halaman belakang.

Halaman belakang itu sederhana, tidak banyak ornamen seperti air mancur berbentuk cupid ataupun kolam renang, hanya sebuah halaman yang ditutupi rumput hijau rapi terawat. Beberapa jenis bunga tertata apik di pinggiran halaman, tentu saja warna-warna dari bunga mawarlah yang paling mencolok. Sebuah ayunan kayu, yang cukup besar ukurannya, berwarna putih diletakkan miring di pojok halaman adalah tempat favorit Rose untuk bersantai. Dengan kanopi berwarna hijau muda dan beberapa bantal peluk berwarna senada membuatnya selalu mengundang untuk diduduki. Jika tidak ingin berayun, Rose bisa duduk di serambi. Ada sebuah meja kecil dan dua bangku rotan berbentuk setengah lingkaran mengapit di kanan kirinya.
Membawa laptop dan ponselnya, Rose naik ke atas ayunannya. Angin berhembus sedikit kencang, menerbangkan bawah gaunnya, hingga tersingkap melihatkan sebagian pahanya.

'Ting', ada pesan masuk di ponselnya.

From: Mom
Mbok telpon, kamu di rumah ya?
Kok tiba-tiba?
Kamu baik-baik, sayang?
Tunggu ya, sebentar lagi Ibu pulang.

Aku tidak baik, Bu. Batin Rose.

To: Mom
Aku baik, Bu.
Kejutan!!
Kangen sama rumah, Bu...
Cepat pulang, ya.. Rose kangen.
Rose tunggu di rumah.

Mom :
Oke.

Meletakkan ponsel pintarnya di atas bantal, Rose membuka laptopnya. Banyak hal yang harus ia kerjakan, ia berencana membuka usaha di kota kecil ini. Bidang yang sama dengan toko milik Ibunya, tapi Rose ingin memberikan sentuhan kekinian pada usahanya nanti. Rencana bisnis sederhana telah ia susun untuk menuangkan ide bisnis miliknya. Beberapa riset mengenai pasar dan keuangan masih perlu dilakukannya untuk mendukung rencana ini, tapi Rose tidak terburu-buru. Rose ingin rencana usahanya benar-benar matang, selain itu Rose masih ingin memulihkan pikirannya yang penuh dengan kejadian-kejadian di hidupnya belakangan ini.

Lelah dengan pemikiran rencana bisnisnya, Rose berselancar di dunia maya. Jika gadis-gadis lain biasa membuka situs untuk fashion dan kecantikan, Rose biasa membuka website yang memuat berita-berita terbaru. Dia suka membaca informasi unik dari sesuatu, yang kadang tidak dikira orang itu informasi yang penting. Namun, pemikiran untuk mendapatkan informasi yang unik dan terbaru membuatnya memiliki wawasan yang cukup luas, yang terkadang orang lain belum tau.

Halaman utama situs itu selalu menghadirkan informasi terbaru dari selebriti dunia. Rose menggeser kursornya ke bawah. Satu demi satu headline dia lewati. Tidak ada yang menarik, kata Rose dalam hati. Pernikahan mewah, perceraian, pacar baru, informasi pribadi yang seharunya bukan untuk publik. Pembodohan!, batin Rose. Namun sebuah headline menarik perhatiannya, matanya melebar melihat headline tersebut.

Edward Nugraha, Putra Pengusaha Sukses Frans Wijaya, Minggat dari Rumah.

Dengan perasaan tak menentu, Rose membuka berita itu. Di sana diceritakan bahwa Edward, menurut kepolisian, sengaja meninggalkan mobilnya begitu saja di pinggir jalan dan sudah tidak pulang seminggu. Keluarga dan pihak berwajib sedang berusaha melacak keberadaannya, sampai berita itu dirilis, belum ada konfirmasi dari keluarga Frans Wijaya. Di berita itu juga tertulis bahwa hari perginya Edward dari rumah adalah hari dimana Rose memutuskan untuk meninggalkan Edward dan kota tempat dia bekerja.

Rose menutup berita itu dengan perasaan gelisah. Ke mana kau, Ed? Apa kau baik-baik saja. Maafkan aku, Rose berbicara dalam hati. Suasana hati Rose seketika menjadi buruk. Dengan gelisah, Rose mengambil ponselnya, berniat untuk menghubungi Edward.

To: Edward
Ed, kau di mana??
Apa kau baik-baik saja?

Rose menimbang-nimbang untuk menekan send, hatinya bimbang. Ah, tentu keluarganya sudah berusaha menghubunginya. Ini juga bukan urusanku, batin Rose.

Pada akhirnya Rose menghapus pesan untuk Edward.

*****

"Rose?" suara seorang perempuan membuyarkan lamunannya.

"Eh, Lian! Hai, apa kabar? Aku merindukanmu!" seru Rose sambil melompat berdiri saking senangnya. Lian adalah sahabatnya sejak kecil, kemanapun mereka pergi selalu berdua. Hanya ketika Rose kerja di kota yang besar, mereka jarang pergi berdua, tapi setiap ada kesempatan selalu mereka luangkan untuk pergi berdua.

"Aku baik! Aku juga sangat merindukanmu! Kenapa tiba-tiba pulang? Aku dengar dari Mbok Mei waktu ketemu di supermarket tadi," jawab Lian.

"Kejutan! Kejutan untuk semua orang. Kemarilah, aku ingin memelukmu."

Lian menghampiri Rose dan memeluknya.

"Aku bawa kue kesukaanmu, bagelen. Aku beli di supermarket tadi, setelah aku bertemu Mbok Mei."

"Woa, terima kasih! Yang paling besar pula, kau memang sahabat yang oke," jawab Rose sambil mengecup pipi Lian.

"Kamu sibuk, Rose? Apa yang sedang kau lakukan?"

"Tidak juga. Aku sedang membuat rencana bisnis yang aku ingin lakukan di sini."

"Rencana bisnis? Kau tidak bekerja lagi?"

"Tidak. Aku ingin di sini, mengembangkan usahaku sendiri yang sesuai dengan minatku. Tapi, kau jangan bilang siapa-siapa dulu! Ini top secret!"

"Siap, Nyonya! Dan apa rencana besar itu? Boleh aku tau?"

"Tentu saja! Aku justru memerlukan bantuanmu. Tapi tunggu beberapa waktu lagi, aku perlu mematangkan rencana ini. Kamu harus meninggalkan pekerjaanmu di pabrik tas itu dan menjadi partner bisnisku,"

"Memangnya aku mau?"

"Kau harus mau! Aku tau kamu, Lian sayang. Kamu tidak menyukai pekerjaanmu. Kamu hanya mengambil kesempatan yang ada di depan mata dengan iming-iming gaji besar. Dan yang paling penting, orang tuamu pasti juga setuju."

"Lalu apa kamu bisa menjamin kalau aku akan menyukai ide bisnismu ini?"

"Seratus persen, sayang! Seratus persen! Tunggu dan bersabarlah sampai aku siap mempresentasikan ide ini."

"Baiklah, Rose. Aku akan menunggu, aku sangat penasaran! Tapi aku harus segera pulang. Aku meninggalkan adonan donat untuk dikembangkan di rumah. Kau tau sendiri kan apa yang terjadi bila terlalu lama mengistirahatkan adonan donat?"

"Haha... Ya, ya, ya. Pulanglah. Jangan lupa untuk kirim donat-donatmu kemari,"

"Pasti! Bye, Rose!"

*****

Bersambung ke chapter 5…

Sabtu, 10 Oktober 2015

OmuRice #AlaRE! - yang hampir gagal -.-



Akhir-akhir ini saya sedang gandrung sama yang namanya anime. Satu judul anime, yang sangat keren menurut saya, adalah CHARLOTTE. Di dalam cerita itu, ada remaja laki-laki yang memiliki kemampuan khusus untuk merasuki orang lain. Dia tinggal hanya berdua dengan adik perempuannya yang selalu membuatkannya Omurice (nasi omelette ala Jepang) tapi rasanya maniiiss sekali (menurut anime, saya juga gak ikut incip. Hehe). Manisnya omurice di cerita itu, karena adiknya selalu mencampurkan saus pizza ke dalam omuricenya.

Naah, adik saya, yang ikutan nonton, tiba-tiba bilang 'kak, aku juga mau omurice kayak gitu'. Saya langsung mengiyakan. Nasi goreng untuk isian omurice buatan saya sudah enak banget, kalau Soimah bilang 'jos gandos kotos kotos', tapi telur dadar nya sobek... :'( jadi mengerikan untuk difoto. Tapi saya tetep keuhkeuh mau share resep omurice ala saya di sini. Kepedean yaa, saya...? Hehe. Kapan-kapan deh saya update untuk pembuatan omelette nya, yang berhasil pastinya. Enjoy the recipe...!

Omurice #AlaRe!

Bahan:
1 porsi nasi*
8 buah jamur kancing
2 siung bawang putih
1 siung bombay uk. Kecil
3 sdm margarine
1 sdt kecap asin
1/2 sdt saus tiram
3 sdm saus bologneise
2 butir telur
Garam
Merica
Keju

*nasinya sesuasi porsi masing-masing yaa, tentu diikuti dengan penyesuaian bumbu-bumbunya. Untuk resep ini saya memakai 1 cup nasi putih.

Cara Membuat:

1. Cincang halus bawang putih dan bawang bombay. Tumis dengan margarine sampai wangi.
2. Masukkan jamur yang sudah diiris tipis kedalam tumisan bawang. Tumis hingga kecoklatan.
3. Masukkan nasi dan semua daftar bumbu lainnya kecuali keju. Aduk rata, masak hingga nasi berubah warna.
4. Masukkan parutan keju - sesuai selera. Untuk menambah rasa cheesy saya juga memasukkan potongan keju berbentuk dadu kecil. Aduk rata. Sisihkan.
5. Kocok telur. Masak tipis dengan wajan datar. Masukkan nasi gorengnya, lipat telurnya dan sajikan di piring. (saya gagal ---..---)

Note :
1. Anda bisa menambahkan saus sambal untuk menambah rasa pedas.
2. Hati-hati dalam penggunaan garam dan kecap asin karena keju sudah mengandung rasa asin.




Jumat, 09 Oktober 2015

Fettucini Carbonara #AlaRE!

Siang-siang di kampus, ada salah satu teman yang membawa fettucini carbonara buatannya. Simple. Dia tidak memakai smoked beef dan tidak ada muncul warna hijau dari oregano di pastanya. Salah seorang teman yang lain langsung request 'Mbak, bikinin kayak gini, dong!' Dalam hati, saya mengiyakan. Niatnya sih, untuk diincip sama teman-teman kampus, eh ternyata ludes sama hubby. Hehe... Belanja deh bahan-bahannya. Simple aja, saya pakai bahan-bahan yang umum, yang bisa didapat di pasar atau minimarket terdekat. Resep asli dari blog Coba-CobaIsna yang saya modifikasi sesuai kebutuhan saya. Resep asli menggunakan krim kental dan oregano, saya tidak pakai. Tentu rasanya tisak 'senendang' resep aslinya, tapi tetap enak kok... Yuk, simak resepnya:

Fettucini Carbonara #AlaRE!
Bahan:
100 gr fettucini instant (saya pakai la fonte)
180 ml susu cair
1 sdm susu bubuk
10 buah jamur kancing, potong sesuai selera (saya pakai yang kalengan)
2 siung bawang putih ukuran kecil
1 siung bawang bombay ukuran kecil
2 sdm tepung terigu 
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica
25 gr keju cheddar parut
Margarine untuk menumis
Air untuk merebus fettucini

Cara Membuat:
1. Rebus pasta sampai al dente. Rebus sesuai dengan petunjuk pada kemasan yaa... Tiriskan.

2. Rajang halus bawang putih dan bawang bombay. Tumis sampai harum. Tumis dengan api kecil agar tidak gosong dan menimbulkan rasa pahit.


3. Masukkan jamur, tumis sampai kecoklatan.


4. Masukkan terigu dan susu cair, aduk-asuk sampai mengental. 




5. Masukkan susu bubuk, garam, merica, dan parutan keju. Aduk rata. (Jika Anda memakai krim kental dan oregano, pada tahap inilah mereka dimasukkan).


 6. Tuang saus di atas fettucini.

7. Enjoy!!

Jumat, 29 Mei 2015

Masakan ala Restoran - ChickenRITZ

Menghadirkan suasana restaurant di rumah, bisa jadi suatu cara untuk menghemat biaya, namun bisa menyenangkan keluarga. Ide ini muncul dari event yang ada di Cookpad. Sudah lama saya ingin posting 'cara menghadirkan suasana restoran di rumah', namun karena kesibukan, saya baru bisa share sekarang.







Resep yang saya pakai untuk tulisan ini, namanya CHICKEN RITZ, yang sangat mudah untuk membuatnya. Resepnya akan saya update nanti yaa...

Menghadirkan suasana restoran di rumah, nggak harus mahal, kok... Tipsnya adalah :
1. Be Creative
2. Jangan ragu untuk mencoba.
3. Garnish atau hias hidangan agar lebih menarik.

'Mbak,  saya gak punya alat makan yang keren?' Tenaaang, foto di atas, saya pakai piring hadiah dari kopi!! Garnishnya? Saya pakai bawang prei yang diiris tipis. Resep Chicken Ritz atau Ayam isi keju ini cukup untuk di makan 6 orang. Tentu saja, dengan biaya yang jauh lebih murah daripada restoran.



**Anda bisa menggunakan duck spoon atau sendok bebek seperti saya untuk menyajikannya.

Sabtu, 23 Mei 2015

Ide Liburan Seru - Simple Cupcake

Setiap tahun di Indoesia, pemerintah mengadakan Ujian Nasional selama satu minggu. Siswa yang mengikuti ujian tersebut, adalah siswa di kelas akhir masing-masing tingkatan, yaitu kelas 6 SD, 3 SMP, dan 3 SMA. Karena biasanya ruang kelas dipakai dan disterilkan untuk ujian, maka siswa dari kelas lain diliburkan, begitu juga adik saya yang masih kelas 5 SD. Bosan dengan main-main dan marathon DVD, saya mengajaknya membuat cupcake.



Cupcake ini sangat sederhana dan gampang sekali untuk membuatnya. Banyak resep yang juga bisa dicari dengan bantuan sahabat tercinta "Mbah Google" untuk dipraktekkan. Berikut adalah resep yang saya dapatkan #maaf, lupa sumbernya dari mana :( , keep reading, Ladies!

1 cup self raising flour
1/2 cup unsalted butter
1/2 cup powder sugar
2 eggs
1tsp baking powder
1/2 tsp vanilla extract


1. Kocok butter sampai mengembang, masukkan gula, kocok hingga mengembang dan rata.
2. Masukkan 1 telur, kocok rata. Kemudian, masukkan lagi 1 telur dan vanilla extract. Pastikan memasukkan telurnya satu per satu.
3. Masukkan tepung dan baking pwder sambil diayak secara bertahap.
4. Setelah tepung masuk, jangan terlalu lama mengaduk, agar tidak bantat. Setelah tercampur rata, masukkan ke dalam cetakkan cupcake.
5. Beri toping choco chips, parutan keju, sprinkle, dll.
6. Panggang dengan suhu 180 derajat C, selama 20 menit.
7. Keluarkan dari cetakan bila telah matang. Boleh hias dengan buttercream atau fondant sesuka hati.

Happy baking, there !!!

Sabtu, 09 Mei 2015

Puisi untuk Ayah

HIDUP sudah berat dengan sendirinya, ujar banyak orang.
Ya, aku merasakannya.

HIDUP adalah Perjuangan, kata Ayah.
Ya, aku percaya itu, Yah. Aku sedang berusaha.

Tapi kadang aku merasa lelah, Yah.
Tuntutan ini, beban ini, keadaan ini, membuatku frustasi.
Seringkali aku mencapai titik di mana aku ingin berhenti.
Untung saja titik itu tertiup angin dan tergantikan dengan koma.
Di mana aku harus tetap menggores kata dan cerita. Sambung.

Aku kembali menemukan titik itu lagi, Yah.
Tapi kali ini aku mngerti, aku harus melewatinya.
Tetap bergerak dan gores rasa sampai baris selanjutnya.
Baris yang membawa inti. Baris yang nyaris mati.

Kita harus bersaing, Nak.

Aku sedang berusaha untuk mencapainya, Yah.
Seakan aku belum siap menemukan habis cerita.
Aku masih ingin melihat, menemukan, membuat tanda, kata, dan majas lain, Yah.
Membentuknya menjadi bait indah yang nikmat.
Menyatukannya sampai menemukan lembar baru.
Lembar masa depan yang pucat.


Untuk Ayah tercinta, 
yang aku terkadang malu untuk ungkapkan, terkadang susah untuk berucap, terima kasih karena aliran darahmu dalam tubuhku. Tak peduli bagaimanapun kau bertindak, orang lain berucap, aku bangga menjadi seorang Ananta.