Jumat, 02 Desember 2016

DIY Brush Storage - DIY Tempat Kuas Make Up

Hi Ladieeeesss!!!

Seiring perkembangan jaman, segala informasi yang kita inginkan serasa sangat dekat, termasuk informasi mengenai make up. Banyak sekali Beauty Blogger, Beauty Youtuber, dan lain-lain, yang memberikan banyak informasi mengenai make up dan kecantikan. Mau tau soal kualitas produk tertentu? Tinggal ketik 'review product A'. Perlu guru untuk ngajarin dandan? Tinggal ketik 'make up tutorial'. Kamu juga bisa menyesuaikan 'look' yang kamu mau loh... Seperti 'natural look for daily' atau 'smokey look for party' dan lain-lain.

Salah satu beauty youtuber yang aku suka banger adalah Si Mbak Cantik Suhay Salim. Coba search deh di youtube, dia share brand-brand apa aja yang dia pake untuk make up tutorialnya. Selain dia, aku juga suka Cece Cantik Starrr Irawan, ini link instagramnya Instagram Star Irawan.

Aku pribadi suka make up dari dulu. Wait ralat, suka di make up in yaa bukan make up sendiri. Waktu kecil, aku sama sepupuku suka didandanin sama Tante. Dipake praktek sama Tante, mulai make up yang natural, terus yang lucu jadi kayak kucing, (sayangnya dulu belum ada ponsel selfie), sampail Nail Art ala-ala. Meskipun, sudah sering bermain dengan make up waktu kecil, aku bukan type yang suka dandan. Mulai suka dandan sendiri itu SMA, itupun karena punya pacar, dan si mas pacar protes karena aku ga pernah dandan. Dari situ mulai rutin dandan, yaa meski cuma dandan abal-abal bedak, blush on, sama mascara aja, yang ngebelanjain Bunda lagi. Haha...

Lulus SMA, saya langsung kerja, otomatis harus dandan dong yaa? Biar keceh... Dari kebiasaan dandan tiap hari, akhirnya suka deh make up. Suka banget pas nge-blend warna di mata, tapi jangan dibayangin aku yang suka make up sama orang lain yang suka make up. Tetep lebih lebih lebih suka makan sama masak sih kalo aku, hehe...

Make up jadi hobby baru sekarang. Aku mulai suka ngumpulin make up tools sama beberapa product. Terbantu banget dengan social media dan youtube, jadi aku bisa cari rekomendasi dan penyesuain harga dulu sebelum beli. Nah, salah satu tools yang aku baru dapet adalah make up brush set. Sayangnya, brush ini ga ada tempatnya, jadi deh memutar otak untuk nempatin kawan-kawan baru ini di kamar. Akhirnya, aku memutuskan untuk buat sendiri tempatnya. Iseng aja sih... Tapi hemat juga kan? Hehehe... Ini step by step nya yaa...

Bahan dan alat:
-toples plastik bekas
-gosokan kawat (yang biasanya buat panci)
-lem rajawali
-spatula lem (boleh pake apa aja sih...)
-kertas gambar/kertas lipat/ apapun untuk pelapis

Cara membuat:
1. Cuci toples yang akan digunakan. Lepas sticker untuk memudahkan penempelan lapisan. Gosok dengan gosokan kawat sampai benar-benar bersih. (Maafkan daku, lupa fotonya permirsah...). Keringkan.

2. Lapisi toples dengan lem rajawali sampai rata. Usahakan rata yaa, jangan tebal tipis.Ga usah terlalu tebal juga kalau pake kertas gambar / kertas lipat. Tebal-tipis nya bergantung bahan pelapisnya yaak...



 3. Tempelin deh pelapisnya, aku pake kertas lipat yang beli di DAISO, yang serba 25.000 itu loh... Oya, agar lebih rapih, sebelumnya ukur dan gunting dulu bahan pelapis sampai benar-benar sesuai dengan toplesnya. Tekan-tekan bahan pelapis sampai menempel sempurna.


4. Jadi Dehhhh.... New babes get their new home!


Write your comment below, to ask other DIY... Thank you. Happy crafting and Happy Saturdaaaayyy!!!!

Senin, 10 Oktober 2016

Oreo Cheese Cake Lumer

Hallooo!!!
Pengen banget rasanya blog ini disamperin sama banyak orang kayak blogger-blogger lain. Tapi apa daya, kemalasan untuk memperbarui isi blog lebih besar sepertinya dengan keinginan blognya makin bagus? --..--'

Eh, tapi serius loh wording atau merangkai kata itu gak segampang yang dikira banyak orang juga. Salah satu rekan saya di kantor, setiap hari heeboooh soal wording untuk upload akun instagramnya kantor. Dia selalu bingung 'Enaknya ditulis apa ya?', 'Eh, Dek (saya) ada ide nggak? Yang menarik gitu?', bahkan hari ini  dia mau ke toko buku untuk cari buku yang special bahas soal wording. Belum tau juga ada atau enggak buku yang bahas soal caption instagram.

  

Membuat tulisan yang simple, singkat, tapi menarik dan juga maksud yang diingin tersampaikan itu perlu banyak-banyak latihan sepertinya yaa... Saya sendiri masih bingung mau membawa ke mana blog ini. Saya suka baca novel, jadi saya mencoba untuk menulis cerita romansa di blog ini. Sayangnya, sejak adanya android di tangan, saya jadi males baca buku! Yang saya buka yaaa instagram sama youtube terus. --..--" Jadi akibatnya cerita soal Rose dan Ed masih menggantung di Chapter 5. :'(

Memasak adalah hal lain yang saya sukai. Resep-resep di blog ini juga hasil praktek saya dalam hal memasak. Banyak sumber yang saya dapat dalam memasak, selain keluarga dan internet, ada Pak Boss yang suka masak juga. Alhamdulillah aja gitu, punya pasangan yang suka masak, bisa gantian deh masaknya. Hahaha... Resep berikut adalah salah satu resep simple yang saya coba di rumah. Sebenarnya resep ini sudah mendekam di laptop saya sejak awal tahun sepertinya (tapi makanannya cuma bertahan beberapa jam kok, karena masuk ke perut-perut para hadirin di rumah. Hehe). Resep ini juga sudah pernah saya posting di cookpad. Waktu itu, saya cuma mau share dessert yang no bake tapi enak dan yang jadi acuan utama waktu itu adalah semua bahan bisa dibeli di minimarket terdekat (Yah, tau lah yang dua minimarket terkenal ituuu...). Eh, sekarang malah lagi trend yang namanya cheese cake lumer. So, scroll langsung ke bawah yaa...


1. Siapkan bahan-bahannya ladiiieess....

  • 2 bungkus oreo - hancurkan dengan apa saja. (Me way: dalam plastik trus digebugin pake rolling pin)
  • 1/2 cup whipped cream powder
  • 1 botol susu vanilla (sekitar 190-200, no matter what brand yaa)
  • 100 gram keju, parut halus
  • es batu dan air es untuk bantu proses kocok whipped cream
  • 2 sdm margarine/mentega, lelehkan

  • Versi tiramisu:
  • 2 bungkus kejucake
  • 1 sdt kopi + 2sdt gula, seduh dengan air panas satu cangkir (butuhnya beberapa sendok aja sih, tapi saya minum sisanya, haha)





2. Rebus susu dan keju sampai larut dan tidak menggumpal. Dinginkan sampai benar-benar dingin, masukkan beberapa buah es batu untuk mendinginkan. Masukkan chiller sampai benar-benar dingin. Larutan keju inilah yang kita gunakan untuk membuat whipped cream nya. Jadi, pastikan susu keju ini benar-benar dingin. Sambil menunggu proses susu keju ini, hancurkan oreonya, jangan sambil inget mantan yaa Ladies, ntar hilang oreonya.




3. Ukur susu keju tadi sampai seukuran 1 Cup, jika kurang tambahkan air es sampai penuh satu cup. Kemudian masukkan ke dalam mangkuk bersamaan dengan whipped cream bubuk dan kocok sampai kaku. Prinsipnya adalah 1 ukuran whipped cream bubuk dikocok dengan 2 kali lipat cairan super dingin dari ukuran whipped cream bubuk.

Tips untuk mengocok whipped cream:
Gunakan dua mangkok tumpuk. Mangkuk di bawah berisi es batu dan air es, dan mangkuk di atasnya berisi campuran whipped cream. Kocok whipped cream di atas mangkuk es tersebut.




4. Dalam mangkuk terpisah campurkan oreo yang sudah dihaluskan dengan lelehan margarine/mentega. Saya lebih suka margarine untuk resep ini karena memunculkan rasa gurih pada base oreo-nya. Dalam jar yang sudah disiapkan, susun campuran whipped cream dan campuran oreo secara bergantian. Diamkan cake dalam kulkas minimal 4 jam atau semalaman (lama yaa... saya juga sebel nunggunya), kemudian santap dingin-dingin.

Versi tiramisu: Kejucake nya dilaapisi cairan kopi, baru dilapis-lapis dengan whipped cream.





TIPS untuk Jar:

  1. Gunakan botol bekas selai, saya pakai bekas ovomaltine.
  2. Gunakan wadah kecil-kecil seperti tupperware pettite yang saya pakai.
  3. Gunakan alumunium foil cup/paper cup yang tebal. 




HAPPY WHIPPING!!!!!

Sabtu, 23 April 2016

Puisi Tai

Ini sebuah titik
titik akhir
titik terendah asaku

Datang dan pergi suka hati
Taik!

Kutemu manusia
tuk benci
sampai mati

Datang dan pergi suka hati
Taik!

Tanpa usaha, tanpa nyali
Dasar babi

Ini sebuah titik
titik habis ragaku
titik beku hatiku

Kau janji, ku pergi
suka hati
Taik!

Senin, 18 April 2016

GAMEOVER

I have a game....
I play the game
Step forward, back, run, walk, down, and up

I play the game
Turn over, kick, break, tear
I'm the player
I'm the controller

I play the game
but I'm lose
so I choose to quit

GAMEOVER

Sabtu, 16 April 2016

Untitled

Tidak berarti lagi katamu...
Semudah itu kau ucap

Segampang ini katamu
Setelah semua

Taukah kau aku berlarian
Aku terkejar memori
Memburu menusuk aku
Letih

Jangan kau tanya selanjutnya
karna aku pilih henti
Jangan kau ulang cerita
karna aku pergi

Lalu biarkan aku menangkap semu wajahmu
Kumpulkan manismu bawah bintang
Tuk sediaku kenang

Kamis, 14 April 2016

Chicken Pringles _ Nasi Keju


Halloooo ... Ya setelah kegalauan melanda saya dengan membabi-buta sehingga postingan di blog ini semuanya hanya puisi alay (maafkan saya, pemirsah), akhirnya saya post resep lageeee!!!!

Resep kali ini agak sedikit nyeleneh dan menyebalkan. Jadi ceritanya, Bunda saya punya kenalan di kantor yang jualan camilan, aneka cemilan dan jajan bikin batuk (orang bilanc 'ciki', saya suka bilang gitu saja... haha). Kemudian si tante itu jual Pringles, tau kan? Salah satu jajan bikin batuk yang terkenal dengan enaknya keripiki kentangnya? Nah, ada promo beli dua gratis satu, belilah Sang Bunda jajan bikin batuk itu. Pada suatu petang (ciyeee....), adek saya kelaparan, buka kulkas saya melihat beberapa makanan dan bahan makanan termasuk si jajan bikin batuk ini, jadi lah saya membuat makanan ini. Check it out lah buat resep dan ide nya....

Bahan:
250 gram ayam dada filled (skinless, boneless)
2 sdm maizena
2 sdm mayoneize
1 sdt oregano
1 sdt basil
3 sdt boncabe
1 sdt garam
1/2 sdt merica
1 sdt kecap asin
daaaan Pringles!
Mentega untuk olesan loyang / Minyak untuk menggoreng

Cara membuat:
1. Hancurkan pringles sampai berkeping-keping seperti hatiku... (eyaaaa.....--..--"). Sisihkan.



2. Dalam sebuah wadah masukkan daging ayam yang sudah dipipihkan bersama semua bahan lain. Campur rata. Diamkan di dalam kulkas selama 30 menit - 1 jam.





3. Setelah di diamkan dalam kulkas, bungkus daging ayam dengan pringles yang sudah berkeping-keping tadi. Oven di atas loyang yang sudah di olesi mentega sampai matang (sekitar 45menit yaa), kalau mau cepat goreng saja di minyak yang benar-benar panas dan api kecil.

4. Sajikan dengan nasi panas yang diparuti keju.

Terima kasih semuanya!!! 

Gigihku Bencimu

Kini aku berusaha dengan penat
Bersaing dengan kenangan
Berlari menjauh memori

Terucap kata henti
Tergugah pula untuk kembali

Kini ketika aku berusaha pergi
Jiwaku mati
Tak kusangka ujung sesakit ini

Ijinkan aku menangis
Sekali ini saja
Sedahsyat rasaku

Ijinkan air mataku
Sekali ini saja untuk dunia tau
Selinu hatiku

Kemudian kan kubendung air mata seperti biasa
Sembunyi dari dunia

Kini yang kucoba adalah benci
Coba ingat pilu yang kau buat

Ketika luluh pada matamu mulai tusuk aku
Kukorek luka dari kata lakumu
Kumainkan sayat dalam hatiku
yang tersembunyi
yang kau anggap mati

Ini aku, gigihku
untuk bencimu

Selasa, 26 Januari 2016

Dimsum Goreng Isi Ayam

Hai semua!

Yepz, saya pecinta makanan manis. I love cake, chocolate, cookies, cupcake, and any kind of sweet thing! Makanan yang sering saya buat saat waktu senggang adalah makanan manis. I am a freakin' sugar lover. Menurut saya, makanan manis bisa menenangkan emosi saya, rasanya nikmaaaat banget kalau saya bisa menikmati cake, chocolate, atau cookies tanpa ada yang mengganggu. Nah, salah satu sahabat saya tidak suka susu dan makanan manis, jadi sedikit patah hati waktu dia menolak cake yang enak banget (waktu itu cake natal buatan eyang saya...), hiks. Kemudian, saya tanya "Kamu suka apa?" dan dia menjawab "Aku iki senengane gorengan. Ngene-ngene iki... Duuuh..." (Aku ini suka gorengan, makanan kayak begini ini. Aduuh...). Jadi sejak saat itu saya berfikir, mungkin saya harus lebih sering explore ke sayuran dan gorengan yaa, untuk menyenangkan dia. Langsung aja ini resepnya...


Bahan:

1 pack kulit pangsit kotak ukuran kecil
300 gram filled ayam (blender atau cincang halus)
3 buah bawang prei (rajang halus)
1 buah wortel (parut)
1 butir telur
1 sdm maizena
2 sdm tepung terigu
1 sdt saus tiram
1 1/2 sdt garam
2 sdt kecap asin
1 sdt merica

Cara membuat:

1. Aduk semua bahan kecuali kulit pangsit.
2. Isikan bahan isi tersebut ke dalam kulit pangsit. Jangan terlalu banyak yaa,,, Isi yang banyak memang yummy, tapi akan membuat isian susah matang. Padahal kulit pangsit sangat mudah sekali matang dan hangus. Triknya jika ingin isiannya banyak adalah pipihkan isi dan sebar ke kulit, jangan sampai menggumpal dalam satu titik. (Anda tau maksudnya ya, kan? Hehe...)
3. Rekatkan kulit dengan putih telur, atau campuran air dan maizena, atau air biasa saja juga bisa.
4. Goreng hingga kecoklatan. Pastikan minyak benar benar panas sebelum memasukkan gorengan. Goreng dengan api yang sangat kecil hingga matang sempurna sampai dalam. Gorengan pertama biasanya akan gosong karena panas belum stabil, tapi kedua dan selanjutnya akan cantik kok. Selamat mencoba!

Note: untuk isian bebas yaa sebenarnya, mau pake ayam, daging cincang, udang, telur, kornet, sosis, jamur, bebaaassss.... Sayurnya juga bebas, bisa ditambah bayam rebus yang dicincang, mau ditambah keju di dalamnya juga oke.





Red Velvet Cake yang tidak RED

Halloo!!!

Sudah lama saya ingin mencoba membuat Red Velvet Cake yang sudah banyak di share di blog-blog pemasak handal dan website-website resep di dunia maya. Foto-foto mereka yang keren membuatnya terlihat semakin menggiurkan. Sangat terlihat yummy dan moist. Namun, karena kesibukan saya yang harus kuliah dan ngantor, rasanya malas mempersiapkan bahan yang agak banyak untuk membuat cake. Sampai akhirnya liburan semesteran datang bersamaan dengan libur kerja!! Langsung saja saya membulatkan tekad untuk mengeksekusi Red Velvet Cake idaman.

Dimulai dengan mencari resep yang pas (pas bahannya dan pas uangnya, hehehe...), kemudian belanja, lalu mengeksekusinya. Warna merah pada cake ini bisa didapat melalui bahan alami seperti buah bit dan pewarna makanan. Saya memilih menggunakan pewarna makanan, karena menurut Mbak Endang JTT, meskipun menggunakan buah bit, tetap perlu pewarna merah. Hal ini disebabkan karena warna buah bit setelah proses masak atau panggang adalah coklat. Dan kenapa, red velvet saya tidak red seperti judul di atas? Karena pewarna merahnya kurang . :( Jadinya mungkin bisa disebut 'Brown Velvet Cake' kali yaa...

Don't ask me about the taste!! Because, Alhamdulillah, everyone loves it! My beloved nephew (my Lil Boss) said, "It is so yummy, Re!". And you know, everytime Boss kecil ini puji saya, saya melayang. No, bukan soal itu saja... Haha. Seriously, semua orang yang makan cake itu bilang enak... Alhamdulillah. So, thanks for a great recipe from mommies daily... You can check the original recipe, here: RVC - mommiesdaily ... very easy to follow!!

Untuk cream cheese frosting nya, I decided to use a little bit crazy idea... Saya mencampurkan buttercream siap pakai dengan spread cheese yang bisa di dapatkan dengan mudah di minimarket dekat rumah. Tentunya cara ini menjadi lebih murah dan ramah di kantong. Haha... But, I promise, next time saya akan pakai real cream cheese... Dan sekarang, mari lihat bagaimana saya mengkesekusi resep ini dengan sedikit modifikasi.




Resep:

Bahan-bahan kering (dry ingredients) - aduk rata dengan whisk di dalam mangkuk terpisah, sisihkan:
350 gram terigu
30 gram maizena
20 gram coklat bubuk
1,5 sdt garam

Bahan cair:
470 ml minyak (saya menggunakan 100gram magrarine leleh, 100 gram mentega leleh, dan mengisinya dengan minyak sayur sampapi mencapi 470 ml)
400 gram gula pasir
3 butir telur
1 sdt essence vanili
 Pewarna: 100 ml air + 2 sdm pewarna merah cair (1 sdm jika Anda pakai gel food coloring)
300 ml buttermilk (Saya menghangatkan 300 ml susu sebentar dengan cara direbus. Jangan sampai mendidih, hanya sampai muncul gelembung-gelembung kecil dipinggiran. Kemudian masukkan 2 sdm perasan air jeruk lemon/nipis, Diamkan 10 menit sampai mengental.) 
Bahan terakhir:
2 sdt soda kue
2,5 sdt air jeruk nipis

Cara membuat:
1. Mixer campuran minyak, margarine, dan butter dengan gula, telur, vanilli selama 5 menit sampai berbusa dan tercampur rata.



2. Tuang bahan pewarna, mixer sampai rata. Jangan kaget dengan warna merah, percayalah... warna sangat merah yang saya dapatkan di adonan sebelum panggang menghilang... :( yang ada warna kecoklatan.

3. Masukkan campuran bahan kering dan buttermilk secara bergantian dan bertahap. Caranya: 1/3 bahan kering + 1/3 buttermilk, aduk rata. Masukkan 1/3 bahan kering dan buttermilk, aduk rata. Masukkan sisanya, aduk rata. Campurkan dengan cara aduk lipat balik, jangan sampai overmixing atau berlebihan dalam mengaduk pada tahap ini, agar cake tidak bantat.

  
4. Sebelum dipanggang, campur bahan terakhir (soda dan jeruk nipis dalam mangkuk kecil sampai berbusa). Aduk rata.

5, Panggang selama 30 - 45 menit. Lakukan tes tusuk yaa,.. Jika Anda memasukkan lidi dalam cake, ketika dikeluarkan tidak ada adonan yang menempel sama sekali.

Untuk frosting:
200 gram buttercream siap pakai
1 pack prochis spread cheese

Aduk bahan frosting sampai rata. Hias cake sesuai selera,

Minggu, 17 Januari 2016

Nightfall Kiss - Chapter 5


"Ed, hari ini kamu ikut aku belanja bahan untuk toko ya? Persediaan sudah mulai menipis", kata Paman Joe pada Edward.

"Iya. Beritahu aku kalau Paman mau berangkat".

"Oke. Bersiap-siaplah".


******

Hari cukup cerah untuk belanja bahan. Menggunakan truck tua terbuka, Edward dan pamannya berangkat untuk berbelanja.

"Toko bahannya di mana, Paman?" tanya Edward memecah sepi.

"Tidak seberapa jauh, sekitar dua puluh menit mengemudi dari toko kue kita".

"Toko kue Paman Joe", ralat Edward.

"Apa bedanya? Kamu sekarang juga bekerja di sana kan? 'Toko kue kita' kalau begitu", jawab Paman Joe dengan tawa jail pada Edward.

"Haha. Dasar. Paman selalu saja bercanda. Kalau tidak jauh, kenapa Paman tidak minta dikirim saja ke toko?"

"Hemm, coba tebak?"

"Karena kau juga ingin jalan-jalan?"

"Nope. Memilih bahan untuk komposisi kue adalah hal penting. Harus yang paling baik kualitasnya. Aku tidak mau menyerahkan begitu saja pada orang lain".

"Bukankah setiap bahan mentah memiliki grade? Tinggal kau minta saja grade yang paling baik. Bisa, kan?"

"Tidak semudah itu. Kau tau? Di antara begitu banyak berlian dan batu permata yang mahal harganya, ada saja batu permata yang cacat, bukan?"

"Ya, tapi cacat itu akan mengurangi harganya?"

"Tentu. Tapi kita berhubungan dengan makanan. Harus benar-benar yang terbaik. Tidak ada cacat ataupun kurang. Makanan berhubungan langsung dengan hidup. Makan untuk hidup, kan? Bukan hidup untuk makan".
"Aku mengerti. Tapi, kau tidak mungkin terus menerus memilih bahan dengan tanganmu sendiri, kan? Seiring berjalannya waktu, tokomu akan menjadi besar, kau akan sangat kepayahan bila harus memilih dan belanja bahan terus".

"Maka dari itu, aku mengajakmu, Ed. Kamu nanti yang akan melakukannya jika aku kepayahan. Haha..."

"Woow, wooow. Tunggu. Tunggu. Maksud Paman? Kau bercanda! Kau pasti tidak serius..."

"No, Edward. Aku tidak pernah tidak serius dengan toko kue".

"Tapi kenapa aku?"

"Sudah jelas kan? Karena aku percaya padamu dan kau pun juga mencintai bidang yang sama. Siapa lagi kandidat yang lebih baik? Nah, itu toko bahannya. Kita parkir di sini dan berjalan ke sana. Come on!"


*****


Memasuki toko bahan kue, kenangan seperti film bermain di kepalanya. Gadis itu, Rose, kasih pujaannya yang juga peremuk hatinya, sangat suka memasak dan membuat kue. Edward selalu dimintanya untuk menemaninya belanja, mengikutinya dari belakang, dengan dua keranjang belanja berbeda. Satu untuknya, dan satu untuk Rose, kemudian mereka akan membuat makanan masing-masing dan bertukar untuk saling memberi komentar.

"Ed? Edward!", suara Paman Joe membuyarkan lamunannya.

"Oh, eh, iya. Ada apa? Mana lagi yang harus kuambil?"

"Kau ini! Aku sudah memanggilmu berulang kali. Dan kita belum mengambil apa-apa, Ed. Kau itu melamunkan apa?"

"Ah, tidak. Ayo, Paman. Tunjukkan padaku, kiat jitumu memilih bahan".

Mendorong kereta belanja yang besar, Edward mengikuti pamannya. Dengan tekun Edward mendengarkan dan berusaha mengingat apa yang diajarkan pamannya. Dalam hati dia berjanji akan membawa catatan untuk mencatat lain kali.

"Memilih bahan itu seperti memilih wanita, Ed. Kau harus memilihnya sendiri, dengan matamu, tanganmu, dan hatimu. Pilih yang terbaik bukan yang termahal. Pilih yang paling pas bukan yang bermerek. Pilih yang meyakinkan bukan yang sekedar ikut-ikutan".

"Oke, Paman. Tapi kalau dengan tanganku, aku harus berhati-hati. Salah-salah aku malah ditampar".

"Wanita, kalau sudah percaya padamu, akan dengan sendirinya untuk rela disentuh. Bukan begitu?"

"Ya...", pikiran Edward langsung berpergi jauh pada bayangan Rose. Dia merindukannya. Gadis mungilnya, yang menguasai hati dan pikirannya. Dia merindukannya, sangat merindukannya. Ya, rindu disentuhnya dengan jari yang lembut.

"Hei, Ed! Kau melamun lagi!", tegur Paman Joe.

"Oh, ya, eh, maaf. Hehe".

"Kenapa? Ada apa denganmu? Apa yang kau pikirkan?"

"Nope. Tidak apa-apa. Lupakan. Ayo kita pulang, Paman. Semua yang ada di daftar belanja sudah terambil, kan?"


*****


Berbaring di tempat tidur, Edward membuka iPhone miliknya. Berita-berita tentang dia yang kabur dari rumah masih dibincangkan di media-media lokal negaranya, tapi tak segencar ketika pertama kali dia pergi. Media terlalu mengada-ada. Ada yang bilang dia kawin lari, seandainya bisa, wanitaku saja tak mau, ada yang bilang karena dia tidak mau diwarisi perusahaan, Bodoh, mana mungkin aku tidak mau?. Tidak ada pesan masuk dari Rose, Edward mengeluh. Sudah lama dia menunggu kabar dari Rose. Apa yang kau pikirkan tentang berita-beritaku di sana, sweetheart?  Edward mulai mengetik pesan untuk Rose, menunggu kabar dari perempuan seperti menunggu bus bisa terbang.

To: Rose
Hi, Rose.
Bagaimana kabarmu?
Ak....

Edward berhenti mengetik dan kemudian menghapusnya. Percuma. Bagaimanapun dia akan berusaha, apapun yang akan dilakukan, tidak akan bisa merubah keadaan. Rose adalah adiknya. Mereka disatukan tali darah persaudaraan oleh ayah mereka, Frans Wijaya. Tidak mungkin bila mereka memaksa bersatu.

Tapi aku ingin tahu kabarnya dan aku merindukannya. Sial. Sial. Sial. Aku harus bagaimana? Edward memukul-mukulkan iPhone ke kepalanya. Blog. Rose punya blog. Dia biasa menulis di sana. Aku bisa melihat kabarnya dari sana.

Namun di blog itu tidak ada sesuatu yang berarti. Rose tidak menuliskan isi hatinya, hanya ulasan-ulasan mengenai tempat makan yang ada di sana. Tanggal ulasan terakhirnya adalah beberapa hari sebelum Edward meninggalkan negaranya.  Itu berarti sudah lebih dari satu bulan.
Aneh, Rose biasanya selalu mengupdate blog-nya seminggu dua kali. Kenapa dia tidak mengisi blognya, sebulan terakhir ini? Apa kabarmu, sweetheart?

Bersambung ke Chapter 6

Sabtu, 16 Januari 2016

Bagaimana Bisa

Bagaimana bisa aku tidak kehilangan akal ketika kau ada di dekatku,
sedangkan hanya dengan mendengar namamu saja tubuhku berdesir?

Dan bagaimana bisa aku tidak lebih memikirkanmu,
sedangkan sikapmu buatku resah?

Bagaimana bisa aku berhenti menatap mata teduh dan tegasmu,
ketika mata itu yang menenangkan dan mengikatku?

Dan bagaimana bisa aku beralih dari sentuhanmu,
ketika sentuhan itu yang menjadi canduku?

Bagaimana bisa aku mengusirmu,
ketika hati dan nyamanku membutuhkanmu?

Dan bagaimana bisa aku tidak menyadari hadirmu,
ketika hanya dengan memikirkanmu, aku rindu?

Bagaimana bisa aku tidak anggapmu,
sedangkan kau nyata ada di depanku, bahkan dalam tidurku?

Dan bagaimana bisa aku tidak lebih mencintaimu,
sedangkan kau memperlakukanku dengan begitu memabukkan?

Dan bagaimana bisa
aku terlambat bertemu denganmu?

-R. Ananta- 10 Januari 2016

Jumat, 01 Januari 2016

happy new year 2016


 


WISH ALL OF YOUR WISHES COME TRUE IN THIS 2016!

THANK YOU 2015, WE DID A LOT OF THINGS!!!

WELCOME NEW ME!!

 --R and Famz--

Asu

Otakku bergeser
Dua centimeter,
atau mungkin juga lebih
Mataku gelap
Pun hatiku

Air setan mengalir, asu!
Tapi hangat, aku!

Otakku bergeser
Dua centimeter,
atau mungkin juga lebih
Kamu
Lima, Satu, Lima
Kenang
Indah
Suka
Empat, atau mungkin enam

Mengalir lagi,
hangat, asu! aku!