Minggu, 08 Juni 2014

Prolog Nightfall Kiss

Matahari mulai turun dari singgasananya, sembunyi dan istirahat di ujung laut. Alunan lembut menenangkan dari debur ombak terdengar, sesekali ikan-ikan berlompatan menunjukkan keselarasan alam. Namun suasana indah ini tak tergubris oleh dua insan yang remuk hatinya.

"Tapi aku mencintaimu!" ujar laki-laki itu setengah berteriak.

"Hentikan! Sebesar apapun cintamu padaku, tak akan merubah apapun. Kita tak akan bisa bersama," jawab gadis cantik di hadapannya.

"Mengapa?Bukankah kau yang bilang nyaman bersamaku?Bukankah kita saling melengkapi? Saling cocok satu sama lain?" kebingungan menyeruak keras dari dalam hatinya. Batinnya tak mampu menerima pemutusan sepihak ini.

"Ya, memang.Kita sangat cocok.Banyak hal yang mirip di antara kita.Banyak kesamaan di antara kita".

"Lalu?Apa yang kau takutkan?"

"Karena itu masalahnya! Karena Ayah kita sama!" bulir air mata mulai keluar dari mata cantiknya.

"Maksudmu?Apa yang kau bicarakan? Jangan bercanda!"

"Tidak.Aku serius, Ed. Ayahmu, Frans Wijaya, adalah ayah kandungku yang selama ini kukira sudah mati!"

"What?! Impossible! Kau pasti salah.Tidak mungkin itu terjadi".

"Kamu tidak percaya, kan? Tapi itu kenyataannya! Kamu boleh tanya ayahmu tentang ibuku, Ningrum. Setya Ningrum, ibuku, kekasih ayahmu yang ditinggalkannya 23 tahun yang lalu untuk menikah dengan ibumu yang sombong itu!!!"

Bersambung ke chapter 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar