Jumat, 28 April 2017

Penjagaan Dini Kehamilan dan HPHT



Assalamuallaikum !!!
Sebenernya agak malu-maluin juga ngepost soal ini, tapi semoga tulisan mengenai Penjagaan Dini Kehamilan ini bisa menjadi informasi tambahan untuk Ibuk-Ibuk.
Calon Mahmudce (Mamah Muda Kece), sebelum saya menikah, saya mendapatkan penyuluhan dari Puskesmas Pusat Kota. Saya tinggal di Surabaya, hasil sharing dengan teman-teman yang juga baru menikah, tidak semua kota ada layanan ini yaa... Jadi, silakan bertanya kepada pelayanan pemerintahan di masing-masing kota.

Penyuluhan tersebut berisi:

1. Penyuluhan Keluarga Berencana (pastinya)

2. Penyuluhan Mengenai Generasi Platinum

3. Penyuluhan Bekal untuk Keterbukaan antara Suami dan Istri Mengenai Riwayat Seks Masing-Masing

4. Penyuluhan Mengenai Nutrisi Persiapan Kehamilan

5. Test Darah untuk Mengetahui Riwayat Penyakit (saya skip ini, kalau mau tahu kenapa saya skip ini, saya akan ceritakan di judul lain)

Saya ceritakan secara umum saja ya, mengenai isi penyuluhan yang kami ikuti. Iya, kami. Penyuluhan ini bukan cuma untuk Caloh Mahmudce saja, tapi juga buat Pahmudce. Seorang calon suami harus dan wajib mengetahui bekal-bekal pengetahuan untuk kehidupan berumah tangga. Yah meskipun cuma diaplikasian 10% dari 100% oleh dia, hehehe.

Di penyuluhan itu, kami menandatagani semacam surat perjanjian, yang mana kami bersedia dengan sepenuh hati berusaha mencetak generasi platinum, baik melalui nutrisi, penjagaan aktivitas, dan upaya lainnya. Ibu Puskesmas-nya bilang pembentukan Generasi Platinum itu ada pasa Masa Usia Emas Anak atau bahasa kerennya Golden Age. Usia Emas ini dimulai dari usia 0 (nol) sampai 5 (lima) tahun. Usia nol di sini bukan terhitung dari lahirnya bayi di dunia loh, geeenkss... Ternyata usia nol itu dimulai dari pembentukan sel telur pertama kali!

Kapan sel telur yang akan dibuahi ini pertama kali dibentuk? Nah, ini saya ceritain dikit yaa... Kalau ada salah, mohon dibetulkan, dan bertanyalah pada yang lebih ahli.

Jadi, (tetep menurut Ibu Puskesmas), hari pertama haid itulah sel telur dibentuk, bukan setelah haid selesai, baru sel telur itu terbentuk. Hari pertama kita haid/mens/datang bulan itu sel telur baru kita mulai diproduksi, sedangkan proses haid (keluarnya darah) adalah pembuangan stock lama kita. That's why, ketika hamil dan kontrol pertama, yang ditanyakan dokter adalah HPHT kita.

Apa itu HPHT? HPHT adalah Hari Pertama Haid Terakhir. Berikut adalah contoh dari pengalaman saya, yaa...

  • Sebelum positive hamil, haid terakhir saya adalah di bulan Januari 2017, dimulai dari tanggal 25 Januari 2017 dan berakhir pada 1 Februari 2017. (Saya menikah 3 February 2017)
  • Jadi, HPHT saya adalah 25 Januari 2017. 
  • Sel telur yang menjadi janin dalam kandungan saya adalah sel telur yang dibentuk pada 25 Januari 2017.
Dari situ, Ibu Puskesmas bilang, saya harus sudah menjaga nutrisi saya. Entah dikasih segera atau masih disimpan dulu rejekinya sama Tuhan, yang penting kami sudah berusaha menutrisi si sel telur ini. Upaya yang kami lakukan yaitu:

  • Saya sudah mengurangi makan pedas walau belum tau hamil pada saat itu. 
  • Saya dan Pak Bojo menghindari melewati jalan jelek untuk menghindari getaran berlebih. 
  • Tidak makan junkfood. 
  • Minum susu penunjang progam kehamilan seperti Prenagen Esensis. 
  • Menghindari kegiatan berat (setelah hasi negative langsung cuek. Hahaha). 
  • Berdoa
Berdoa itu sih yang paling penting. Di agama kami, sebelum melakukan hubungan suami-istri kami harusnya berdoa. Ada bacaannya loh... Berhubung saya belum hafal, Bismillah aja pokoknya. Berdoa sama Tuhan, kalau saya disegerakan rejekinya. berikanlah anak yang Sholeh dan Sehat. Inget jugak, semua usaha kita kembalinya ke Tuhan.

Nah jadi kira-kira begitu Buibuk cerita saya soal Penjagaan Dini. Next-nya mau share lagi soal perkembangan lanjutan. See you...


Minggu, 16 April 2017

Garis Dua dan Tanda-Tandanya




Assalamuallaikum ....

Alhamdulillah, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, sodara-sodara sekalian, dengan bangga saya mengumumkan, saya sudah resmi jadi Mom to Be, yeeiii...!!! *tepuk tangan-tepuk tangan*.

Tanggal 7 April 2017 kemarin adalah jadwal kontrol kedua saya dengan Dokter Kandungan saya. Dokter bilang, perkiraan usia kandungan saya sudah delapan atau sembilan minggu. Saya menikah tanggal 3 Februari 2017, artinya Pak Bojo tokceeerrr pemirsah! Hahaha... Jangan tanya yaa tokcernya gimana. Hihihi... Dengan usia kandungan masih muda, saya mau sharing sedikit pengalaman saya dengan kehamilan pertama saya ini.

Saya dan Pak Bojo kan menikah tanggal 3 Februari 2017, nah ditanggal 1 Februari 2017 saya baru saja selesai haid. Orang-orang bilang kalau itu 'pas'. Maksudnya, pas dengan masa subur saya. Saya bukan seorang wanita yang rajin mencatat siklus haid saya, karena saya anggap siklus haid saya masih normal, meski sering telat. Saya saja baru mendownload sebuah aplikasi untuk menghitung siklus haid saya setelah menikah. Biar tau gitu, telat-nya berapa hari. Hehehe...

23 February 2017:
Kakek (kami panggil beliau Nenek Aji) dari Pak Bojo lagi sakit, ga mau makan. Kami main-main ke sana, ngobrol, dan minta didoain supaya segera dapet cicit Nenek Ajinya. Beliau bisa disebut sebagai Ahli Agama di tempat kami, orang-orang memanggilnya 'Abah'. Beliau sering ceramah di masjid, musholla, atau kegiatan lain. Dan doa beliau hari itu untuk kami adalah hari terakhir kami mengobrol dengan beliau.

25 February 2017:
Di hari pertama aplikasi saya memberitahukan bahwa saya telat haid, saya melakukan test kehamilan dengan testpack yang saya beli sembunyi-sembunyi dari Pak Bojo, biar surprise maksudnya. Surprise sih, tapi hasilnya garis satu alias negative. Saya buang deh itu testpack-nya sambil agak sedih. Sempet tersirat rasa khawatir dengan kandungan saya, karena riwayat Bunda saya yang susah hamil dan Ibu dari ayah saya kalau hamil selalu bedrest. Kemudian, sesuai kesepakatan dengan Pak Bojo kalau hasil negative saya mau ikut catering diet, akhirnya saya program diet selama seminggu.

26 February 2017:
Nenek Aji meninggal dunia (Halloo, Nek... We miss you). Diiringi kesedihan, saya mbathin (bicara dalam hati), "Kalau Nenek Aji gak ada, terus saya hamil dan anak saya laki-laki, saya kasih nama Buyutnya".

27 February 2017:
Saya start catering diet mayo (yang saya ga akan ulangi lagi di catering yang sama, uda ga enak, pelayanan ga asyik lagi. Huft!)
Kepergian Nenek Aji, membuat saya dan keluarga sedikit repot untuk pengajian selama seminggu. Saya ikut angkat-angkat sembako untuk bawa'an tamu pengajian. Pikir saya waktu itu karena kan belum hamil, jadi saya cuek saja dengan beban berat atau kegiatan lain. Di kantor, saya juga angkat kardus berat dari lantai 6 ke rooftop. Sempet saya makan durian dan pepaya muda juga. (Ternyata saya sudah hamil waktu itu, Alhamdulillah, si baby tetep kuat).

Di sela-sela kegiatan saya, saya mengalami kram perut. Kram perut yang terjadi pada saya tidak berlangsung lama, seperti muncul-hilang-muncul. Kram perut seperti ini saya alami setiap mau mendapatkan haid saya. Saya juga berubah menjadi sangat-sangat moody. Si bulan mau datang nih, saya bilang sama Pak Bojo. Pak Bojo yang pengen punya anak cepet langsung bete. Saya beli pembalut (sampek sekarang masih utuh, belum kebuka) dan saya bawa kemana-mana di tas, siapa tau si bulan datang tiba-tiba.

2 March 2017:
Pak Bojo ulang tahun. Saya ngerasa ga enak badan hari itu. Dipijetin juga loh sama ipar saya, pake dikerokin juga sama Pak Bojo. Alhamdulillah lagi, baby gak papa.

7 March2017:
Hari ke-13 saya terlambat haid, saya mengira saya masih akan haid. Hari itu, saya ada acara makan malam bersama keluarga suami saya. Saya memakai dress selutut warna putih dengan perasaan khawatir. Khawatir bocor. Gak lucu dong, baju putih terus saya bocor haid. Dalam perjalanan menuju restoran, saya sempet kram perut juga. Rasanya agak kenceng, maka dari itu saya curiga mau mens. Di acara makan malam itu saya bisikin Pak Bojo, kalau saya belum haid, dan besok hari ke-14 saya terlambat haid, saya mau test lagi besok. Malam itu kami beli testpack.

8 March 2017:
Hari ke-14 saya terlambat haid. It was my greatest day ever!!!
Bangun tidur, saya langsung melakukan test di kamar mandi. Hasilnya? Garis dua, ungu tua, jelas, tebal, tegas! Apa yang saya rasakan waktu itu? Campur aduk. Haru, bahagia, khawatir, excited, dan lain-lain. Saya sembunyikan hasil dua garis itu, kemudian mandi. Selesai mandi, saya sampaikan hasilnya ke Pak Bojo dengan sedikit drama, saya buat dia marah dulu, baru saya kasih lihat hasilnya. Ekspresinya? Priceless!! Sayang sekali, saya tidak merekam wajahnya saat itu. Alhamdulillah... Alhamdulillah ... Alhamdulillah ... 

Orang pertama yang saya beri tahu setelah Pak Bojo adalah temen sekantor saya yang memang penasaran banget sama hasilnya. Setelah itu, saya memberitahu Bunda (calon Nenenda) by whatsapp. Pak Bojo kasih pengumuman ke semua orang sambil senyam-senyum. Bangga dia. Kredibilitasnya sebgai laki-laki terbukti.

Berikut adalah tanda-tanda kehamilan yang saya alami, yang kurang lebih sama dengan tanda-tanda haid:
1. Moody
2. Pilih-pilih makanan
3. Kram Perut (ini karena saya kecapekan, makannya setelah tau saya hamil, saya diharuskan sering istirahat oleh dokter)
4. Payudara membengkak dan sakit (tidak saya alami untuk tanda-tanda haid)

Oya, dokter bilang kan usia kandungan sudah delapan atau sembilan minggu. Jadi seharusnya tanggal 25 February 2017, saya sudah hamil dong yes... Nah, kenapa hasilnya negative? Itu karena hormonal system kita yaa Buibuk... Setiap orang beda-beda. Kadang malah ada yang sampai usia kandungan tiga bulan masih sering nge-flek kayak haid. Sebaiknya segera konsultasi dengan dokter kandungan pasca menikah dan terlambat datang bulan. Bunda saya menyarankan untuk menemui dokter kandungan semenjak ada keputusan menikah, tapi saya abaikan. Mangkannya nurut sama Ibuk!!!

Trus HATI-HATI DENGAN HASIL TESTPACK NEGATIVE!!! Konsultasi dulu sama dokter kandungan, pastikan hamil atau tidaknya untuk mengurangi resiko pada ibu dan janin. Setiap manusia diciptakan berbeda, dan kita wanita sangat special. Kekuatan rahim dan janin setiap individu juga berbeda, maka dariitu menjaga lebih dini lebih baik. Saya akan bahas sedikit soal 'Penjagaan Dini' ini di post selanjutnya.

See you soon !!!