Tapi, Alhamdulillah... Orang tua habis dapet rejeki. Utang di bank untuk biaya kuliah yang awalnya saya tanggung untuk pembayarannya, sudah diselesaikan Ayah. :) Sekarang tinggal fokus kuliah, terus hasil kerja ditabung untuk ambil S1 nanti, insha alloh.
Capek memang, tapi mumpung masih uda, mumpung masih tinggal sama orang tua, mumpung ada kesempatan, dan mumpung masih bisa "mumpung", yaa harus giat berusaha.. Yaa toh ??
THE POWER OF "MUMPUNG".
Ya, banyak orang tua yang mengucapkan kata "mumpung Ayah masih bisa membiayai kamu.." atau "mumpung Papa ada rejeki, kamu bisa kuliah ke luar negri...". Itu untuk yang "mumpung"nya keren. Lah, terus gimana buat yang orang tuanya gak bisa ksih "mumpung" yang keren? Seperti saya?
Lagi-lagi, dan lagi, THE POWER OF MIND SET. Yaaa, kita kembalikan saja. Gimana caranya? Keluarkan dari diri kita, misalnya :
- MUMPUNG MASIH MUDA, ayooo kerja keras.
- MUMPUNG MASIH TINGGAL SAMA ORANG TUA, ayoo nabung buat beli rumah.
Pada intinya, semua kembali pada cara kita "menyetting" otak kita. Tentu saja settingan itu harus sesuai dengan passion kita (dan biasanya sesuai). Orang yang malas, settingannya biasanya "ntar aja deh, ntar ntar an juga bisa", orang yang rajin "gak boleh ditunda, harus sekarang, biar ntar bisa nyante", orang bijak "pasti ada cara lain untuk menyelesaikannya".
Banyak yang sudah membuktikan dari kata THE POWER OF MIND SET ini. Sekarang waktunya kamu membuktikannya. Jangan lupa, ditambahi THE POWER OF AJI MUMPUNG. Tentu, aji mumpung yang positif.
Kalau Anda tanya, bagaimana kehidupan saya dengan dua kata ini?? Alhamdulillah, saat semua orang meragukan atas keputusan saya untuk kerja dan kuliah sekaligus, saya bisa membuktikannya. IPK saya di semester 1 di atas 3,5. Pekerjaan saya? Saat kenaikan gaji UMR kemarin (2013 ke 2014) saya dapat kenaikan gaji dengan grade B.
Sekedar info, di antara "grade B-grade B" yang lain, kenaikan gaji saya cukup lumayan. (Maaf, lumayan untuk saya, belum tentu lumayan juga untuk Anda). Hanya saja, dibandingkan teman-teman, sudah "Alhamdulillah yaa, sesuatu...".
Lalu Anda bertanya, kenapa saya hanya mendapat "ranking tengah" dengan dua kata pamungkas itu? Yaa, manusia memang gak ada yang sempurna. Selalu ada kekurangan, kekurangan saya, saya cepat merasa puas dengan prestasi yang saya dapatkan, saya cepat nyaman dalam "zona nyaman". Jadi, saran saya jika Anda sudah berhasil di "ranking tengah", terus bergerak sampai "ranking atas". Selamat ber-aji mumpung. :).
-NY.GR-